REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 32 poin resolusi di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa (LB) Organisasi Kerjasama Islam (OKI), pada Senin (7/3) lalu, dianggap dapat mempersatukan negara Timur Tengah.
Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin mengatakan salah satu organisasi Islam terbesar di dunia, OKI sebelumnya terlihat sudah tidak kompak. "Jadi OKI sudah tidak kompak, dengan mulai melakukan ide baru agar kompak," ujar politisi PDIP itu saat dihubungi, Ahad (13/3).
Dia menuturkan salah satu ide baru tersebut, yaitu semua anggota OKI memboikot produk Israel. Sebab untuk melakukan aksi boikot dari puluhan negara Islam dapat melemahkan ekonomi negara zionis tersebut. Tidak seperti yang selalu dilakukan, hanya dengan melakukan seminar-seminar dan sebagainya.
Ide baru tersebut mudah-mudahan menjadi semangat baru nasib negara OKI kedepannya. Namun dari 32 hasil resolusi, yang paling menarik adalah memboikot Israel."Jadi real perang ekonomi," tegas dia.
Salah satu isi pidato Jokowi di hadapan 55 negara OKI ketika menutup KTT-LB OKI, yaitu tentang penguatan tekanan kepada Israel, termasuk boikot terhadap produk israel yang dihasilkan di wilayah pendudukan. Resolusi itu yakni mengimbau negara anggota OKI dan komunitas internasional untuk melarang produk yang dihasilkan dari pemukiman ilegal Israel. Resolusi OKI pun memuji negara anggota yang telah memboikot produk-produk yang dihasilkan dari pemukiman warga Israel.