REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra tidak ingin terburu-buru memutuskan siapa yang akan diusung maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang. Walaupun ada dua nama yang muncul dari kader Gerindra, Sandiaga Uno dan Biem Benyamin, keduanya belum menjadi pertimbangan di internal partai.
Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa mengatakan, dua nama kader yang santer beredar di Pilkada DKI Jakarta, Sandiaga Uno dan Biem Benyamin, belum mendapatkan rekomendasi dari partai. Sebab, Partai Gerindra masih menunggu perkembangan di masyarakat atas nama-nama tersebut.
"Kita tunggu respons masyarakat DKI, bagaimana tanggapannya," kata Desmond kepada Republika.co.id, Ahad (13/3). Kalau dari nama tersebut ternyata tidak ditanggapi positif di masyarakat, partai tidak akan memaksakan harus mencalonkan mereka.
"Kalau tidak direspons baik, otomatis kita tidak akan mencalonkan nama itu, ngapain kita capek-capek kalau ujungnya kalah," ujarnya. Saat ini, kata dia, proses yang berjalan di partai masih pada tahap penjaringan nama-nama bakal calon yang akan diusung. Setelah dianggap memiliki potensi baik, nama-nama tersebut akan diujipublikkan.
Setelah itu, baru akan dilihat apakah layak atau tidak, diterima atau tidak di masyarakat Jakarta, termasuk sesuai atau tidak dengan tujuan partai. Proses panjang penentuan siapa yang akan diusung Partai Gerindra ini bukan tanpa alasan.
Desmond mengungkapkan, pilihan Partai Gerindra yang lebih selektif di Pilkada DKI kali ini merupakan pelajaran dari Pilkada 2012 lalu. "Dulu kita yakin Joko Widodo dan Ahok, bakal sesuai dengan harapan partai dan publik Jakarta. Tapi, belakangan keduanya seperti itu," katanya.