REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Sejumlah partai politik (parpol) tengah menyiapkan strategi untuk menghadapi Pilkada Kota Cimahi. Beberapa parpol pun mulai berkoalisi untuk mengumpulkan dukungan massa agar bisa menang pada pilkada 2017 mendatang.
Misalnya, partai Hanura dan PDIP Kota Cimahi, kini telah resmi berkoalisi untuk menggalang dukungan sebanyak mungkin pada Pilkada 2017. Pilihan untuk berkoalisi ini sudah menjadi keharusan karena tidak ada partai di Cimahi yang mampu memajukan kandidat calon ke pilkada tanpa berkoalisi.
"Enggak ada partai di sini (Cimahi) yang bisa lolos ke Pilkada tanpa berkoalisi, termasuk kita (PDIP)," tutur Ketua DPC PDI-P Denta Irawan, belum lama ini. Kata dia, semua partai di Cimahi tidak mempunyai syarat yang cukup untuk mengusung nama calon wali kota secara sendirian.
Hanura dan PDIP, jelas Denta, memiliki banyak kesamaan mulai dari visi dan misinya dalam membangun Kota Cimahi. Bahkan, kata dia, tak hanya Hanura yang bakal berkoalisi dengan PDIP, tapi juga beberapa partai lain. Di antaranya, Partai Demokrat, Gerindra, Perindo, PKB, Golkar, Partai Idaman dan PPP. "Partai lain akan menyusul," klaim dia.
Ketua DPC Hanura Kota Cimahi Bambang Suprihatin mengakui partainya dengan PDIP memang memiliki visi dan misi yang sama dalam membuat perubahan di Cimahi.
Bambang menuturkan, saat ini koalisi PDIP dan Hanura belum akan memunculkan nama-nama kandidat yang akan dimajukan pada pilkada. Penjaringan kandidat ini akan dilakukan tidak lama lagi.
Namun memang, sudah ada satu nama yang layak maju sebagai calon wali kota yang diusung Hanura, yakni Ecep Saepulah. Nama ini sudah didaftarkan ke penjaringan PDIP.