Ahad 13 Mar 2016 23:31 WIB

Ikadi Dukung Kemenag Beri Pembinaan Agama ke Masyarakat Tertinggal

Rep: C25/ Red: M Akbar
Ahmad Satori Ismail, Ketua Ikatan dai Indonesia
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ahmad Satori Ismail, Ketua Ikatan dai Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembinaan keagamaan memang merupakan hak dari seluruh elemen masyarakat. Masyarakat tertinggal menjadi salah satu objek penting pembinaan keagamaan.

Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), Ahmad Satori Ismail, mengaku mendukung penuh rencana Kementerian Agama, untuk menyusun pedoman pembinaan keagamaan kepada masyarakat tertinggal. Menurut Satori, memang diperlukan semacam penyusunan yang tertata dengan baik, dalam melakukan dakwah ke masyarakat tertinggal yang ada di Indonesia.

"Sangat bagus dan memang perlu disusun materi secara bertahap untuk melakukan dakwah," kata Satori kepada Republika, Ahad (13/3).

Ia menjelaskan kalau praktik dakwah di lapangan yang diberikan nanti harus senantiasa secara bertahap, sehingga tidak dianggap berbelit oleh mereka yang diajarkan. Satori mengatakan materi-materi keagamaan yang diberikan, harus dimulai dari yang termudah tetapi tetap menjadi inti ajaran Islam, seperti penekanan pemahaman rukun islam dan rukun iman.

Satori menilai pembinaan keagamaan memiliki posisi yang sangat penting, sehingga jangan sampai menyulitkan mereka yang memang baru pertama kali bersentuhan atau mempelajarinya. Meski begitu, ia mengingatkan walau pelajaran-pelajaran yang diberikan bersifat dasar, pembinaan keagamaan yang diberikan harus tetap inti dari ajaran Islam.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement