Senin 14 Mar 2016 01:27 WIB

4.282 Warga Bandung Masih Mengungsi Akibat Banjir

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Achmad Syalaby
warga melintas di Kampung Cieunteung, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis (26/11)
Foto: c12
warga melintas di Kampung Cieunteung, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis (26/11)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 4.282 jiwa masih mengungsi akibat  banjir yang disebabkan luapan Sungai Citarum, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. "Banjir akibat luapan sungai belum susut," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (13/3).

Ia merinci, data pengungsi hingga pukul 18.00 WIB di kabupaten Bandung sebanyak 1.592 kk atau 4.284 jiwa. Pengungsi lainnya, yakni, 446 balita, 38 ibu hamil, 300 lansia, 20 ibu menyusui, 30 orang sakit (gatal-gatal dan pilek).

Pengungsi tersebut, ia menjelaskan, tersebar di sejumlah titik, antara lain Gedung Warakauri RW 28 dan RW 10, Kelurahan Baleendah, terdiri dari 88 kk atau 328 jiwa, sembilan balita, enam ibu hamil, dan dua lansia.

Sutopo berujar, sejumlah tindakan telah dilakukan BPBD setempat termasuk evakuasi. Kendati, beberapa warga masih bertahan di rumahnya. Dalam upaya penyelamatan, ia melanjutkan, BPBD selalu berkoordinasi dengan Basarnas, Brimob Polda Jabar, Korps Pashas, TNI/Polri, dinas kesehatan, Dinas PU, Dinsos, PMI.

BPBD Kabupaten Bandung juga menempatkan TRC dan URC di setiap kecamatan minimal empat orang untuk melakukan assessment. Kemudian, BPBD bekerjasama dengan PMI Kabupaten Bandung, menempatkan dua unit mobil ambulan di Baleendah dan untuk mobile Bojongsoang-Dayeuhkolot.

Kata Sutopo, sebanyak tiga dapur umum telah didirikan, masing-masing di Kecamatan Dayeuhkolot, Kecamatan Bojongsoang, dan Baleendah. "BPBD akan menaikan status menjadi tanggap darurat, draf SK darurat telah dibuat tinggal proses penandatanganan bupati," imbuhnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement