Senin 14 Mar 2016 09:01 WIB

Misi PBB Minta Pasukan Somalia Kerja Sama Kalahkan Al-Shabaab

Tentara AMISOM menangkap empat orang yang diduga anggota Al Shabaab di Stadion Mogadishu, Somalia, Kamis (22/3).
Foto: AP/AU-UN IST, Stuart Price
Tentara AMISOM menangkap empat orang yang diduga anggota Al Shabaab di Stadion Mogadishu, Somalia, Kamis (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Misi Pemelihara Perdamaian PBB (AMISOM) telah menyerukan kemitraan antara tentara badan pan-Afrika itu dan pasukan keamanan Somalia untuk mengalahkan Ash-Shabaab.

Penjabat Komandan Pasukan AMISOM Mayor Jenderal Mohammedesha Zeyinu, yang belum lama ini mengunjungi Kota Kecil Biyo Adde dan El Baraf yang direbut dari gerilyawan oleh satuan tentara Burundi, mengatakan melalui kemitraan semacam itu gerilyawan telah diusir.

"Ash-Shabaab dalam setiap dimensi lebih lemah daripada AMISOM dan pasukan Tentara Nasional Somalia (SNA). Sebagaimana telah anda saksikan dalam operasi anda baru-baru ini, mereka tak bisa menghadapi anda secara langsung," kata satu pernyataan yang dikeluarkan AMISOM pada Ahad (13/3).

"Mandat kami ialah membebaskan Somalia dari ancaman Ash-Shabaab, untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi perdamaian dan kestabilan dan membuka pintu bagi perdamaian sehingga rakyat Somalia bisa mencapai pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, anda perlu mempersiapkan tugas lebih besar sampai Alqaidah dihancurkan," ia menambahkan.

Kunjungan Zeyinu ditujukan untuk meningkatkan moral pasukan. Komandan pasukan tersebut memuji prajurit AMISOM dan SNA karena mengurangi ancaman yang ditimbulkan oleh Ash-Shabaab dan kelompok lain bersenjata. Kunjungan itu bertujuan menilai pelaksanaan di lapangan keputusan yang dibuat selama konferensi Komandan Sektor di Mogadishu.

Sewaktu berada di Biyo Adde, Zeniyu menantang tentara untuk memelihara hubungan dengan masyarakat lokal. "Perlu untuk menciptakan hubungan baik dengan rakyat. Jika kita meningkatkan hubungan ini, rakyat akan memberi kita informasi terkini," kata Zeniyu. Ia mendesak tentara agar menjamin keamanan masyarakat di sekitar mereka.

"Meskipun anda berada dalam posisi bertahan, pertahanan anda mesti bersifat aktif, yang dipusatkan pada perlindungan semua daerah tanggung jawab dengan terus melakukan operasi siang dan malam; mempersiapkan posisi pertahanan yang teratur, perencanaan penembakan yang efektif, memperkuat posisi dan aktif serta siaga. Ini takkan memberi peluang kepada musuh untuk melancarkan serangan mengejutkan terhadap anda," tambah Zeniyu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement