REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi sebanyak 12 titik panas di dua daerah di Riau yakni Kabupaten Kepulauan Meranti dan Bengkalis.
Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru mengatakan, berdasarkan pencitraan satelit Terra dan Aqua Senin (14/3) pukul 05.00 WIB, keberadaan titik panas kembali melonjak tajam setelah Ahad (13/3) sore wilayah tersebut dipastikan nihil titik panas.
"Hari ini terpantau empat titik panas di Bengkalis, sementara delapan titik lainnya di Meranti," kata Sugarin.
Ia menjelaskan secara keseluruhan terdapat 17 titik panas yang terpantau di Pulau Sumatera pada Senin pagi ini. Selain 12 titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran lahan dan hutan di Riau, lima titik lainnya terpantau di Sumatra Utara yakni empat titik dan Kepulauan Riau satu titik.
Sementara itu, dari 12 titik panas di Riau, Sugarin mengatakan sembilan di antaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kebakaran lahan dan hutan dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen.
"Di Meranti terdeteksi sebanyak lima titik api, sementara di Bengkalis seluruh titik panas dipastikan sebagai titik api, empat titik," jelasnya.
Lebih lanjut, Sugarin memprediksikan pada umumnya cuaca di wilayah Riau cerah hingga berawan pada hari ini. Potensi hujan dengan intensitas ringan tidak merata diprakirakan terjadi di wilayah Riau bagian tengah, barat dan selatan pada siang atau malam hari.
Sebelumnya pada Kamis (11/3) dan Jumat (12/3) lalu Stasiun BMKG Pekanbaru tidak mendeteksi adanya titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan di Riau. Namun, BMKG Pekanbaru memperkirakan dalam beberapa hari ke depan potensi kebakaran di Provinsi Riau masih cukup tinggi.
"Beberapa hari ke depan potensi hujan di wilayah utara dan pesisir timur Riau seperti Bengkalis, Meranti, Indragiri Hilir, Pelalawan dan Siak cukup minim dan bersifat lokal sehingga potensi kebakaran cukup tinggi," kata staf analisis cuaca BMKG Pekanbaru, Ahmad Agus Widodo.
Agus menjelaskan mengatakan nihilnya titik panas di Riau disebabkan karena terjadinya hujan di beberapa wilayah tersebut pada Jumat malam (11/3) hingga Sabtu dinihari. "Selain itu, kesigapan petugas di lapangan dalam memadamkan kebakaran juga berhasil menanggulangi jumlah titik panas," ujarnya.
Namun begitu, ia kembali menginformasikan akan potensi kebakaran di beberapa wilayah Riau terutama bagian pesisir.