Senin 14 Mar 2016 11:37 WIB

Kecelakaan Germanwings Murni Kesengajaan Kopilot

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Bunyi logam diklaim sebagai usaha pilot Germanwings membuka pintu kokpit
Foto: Reuters
Bunyi logam diklaim sebagai usaha pilot Germanwings membuka pintu kokpit

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Biro Penyelidikan dan Analisis Keselamatan Penerbangan Sipil (BEA) Prancis, Ahad (13/3) mengonfirmasi dalam laporan investigasi akhir bahwa kecelakaan pesawat Germanwings pada Maret 2015 disengaja oleh kopilot yang mengalami sakit mental.

"Tabrakan karena tindakan yang disengaja dan direncanakan kopilot yang memutuskan untuk bunuh diri saat sendirian di kokpit," kata BEA dalam laporan seperti dikutip dari laman Xinhua, Senin (14/3).

Menurut laporan BEA, kopilot Andreas Lubitz menderita gangguan mental dengan gejala psikotik sejak Desember 2014. Laporan itu mengatakan kopilot menunggu sampai ia sendirian di kokpit, kemudian sengaja memodifikasi pengaturan autopilot untuk memerintahkan pesawat turun ke tanah atau daratan.

Sebagai langkah untuk mencegah bencana seperti itu terulang, BEA meminta pihak berwenang yang terkait meminta penyedia layanan kesehatan menginformasikan pihak berwenang ketika kesehatan pasien sangat mungkin berdampak pada keselamatan publik.

Selain itu juga BEA merekomendasikan semua negara anggota Uni Eropa melakukan analisis rutin maskapai yang cacat dalam penerbangan, khususnya pada masalah psikologis dan kejiwaan.

Sebuah pesawat Airbus 320 milik maskapai Jerman Germanwings jatuh di selatan Prancis pada 24 Maret 2015, saat dalam perjalanan dari Barcelona ke Dusseldorf. Insiden itu menewaskan 150 orang di pesawat.

 

Baca juga:

Sejarah Hari Ini: Jack Ruby Menembak Mati Pembunuh John Kennedy

Sesumbar akan Penjarakan Nabi Muhammad, Menteri Mesir Dipecat

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement