Senin 14 Mar 2016 11:45 WIB

PGN Bangun Pipa Gas 825 Km

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja dari PT Perusahaan Gas Negara (PGN) membangun saluran pipa gas rumah tangga di kawasan Kelurahan Tanjung Sari Medan, Sumatera Utara, Kamis (10/3).
Foto: Antara/Septianda Perdana
Pekerja dari PT Perusahaan Gas Negara (PGN) membangun saluran pipa gas rumah tangga di kawasan Kelurahan Tanjung Sari Medan, Sumatera Utara, Kamis (10/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sejalan dengan target pemerintah untuk membangun infrastruktur gas, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) memperluas jaringan pipa gasnya. Dalam setahun terakhir Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini telah membangun pipa gas sepanjang 825 kilometer (km). 

Direktur Utama PT PGN Hendi Prio Santoso menjelaskan, pipa gas yang dibangun ada yang merupakan pipa transmisi open access dan pipa distribusi gas bumi. Pada akhir 2014 total panjang pipa gas bumi PGN mencapai 6.161 km. 

Hingga saat ini, lanjutnya, pipa PGN bertambah menjadi 6.986 km. Pipa gas bumi PGN ini merepresentasikan 76 persen pipa gas bumi nasional. "PGN terus berkomitmen untuk menggenjot pembangunan infrastruktur pipa gas untuk memperluas pemanfaatan produksi gas bumi nasional," kata Hendi, Senin (14/3).

Hendi mengungkapkan, beberapa infrastruktur gas bumi yang dibangun sepanjang 2015 adalah  perluasan jaringan gas bumi di DKI Jakarta, Bekasi, Cirebon, Pasuruan, Surabaya, Sidoarjo, Semarang, Medan, Batam dan daerah lainnya sepanjang lebih dari 500 km. Pipa gas tersebut dibangun antara lain untuk mendukung penyaluran gas bumi untuk rumah tangga.

"PGN memiliki Program Sayang Ibu, program ini bertujuan memperbanyak rumah menggunakan energi baik gas bumi. Mulai tahun ini hingga 2019 mendatang kami akan menambah 110.000 sambungan gas rumah tangga," ujar Hendi.

Selain itu PGN juga menyelesaikan pembangunan pipa transmisi gas bumi open access Kalimantan - Jawa (Kalija) I yang sepanjang lebih dari 200 km. Pipa gas Kalija I ini menghubungkan sumber gas Lapangan Kepodang di Laut Utara Jawa Tengah ke pembangkit listrik PLN Tambak Lorok.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement