REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencoba untuk memperkuat pengembangan kawasan ekonomi yang berbasis pada perikanan budidaya terintegrasi melalui program Minapolitan. Minapolitan merupakan konsepsi pembangunan ekonomi yang berbasis kawasan berdasarkan prinsip-prinsip terintegrasi, efisiensi, berkualitas, dan percepatan pembangunan.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto menjelaskan, kawasan minapolitan perikanan budidaya dinilai telah berhasil menjadi embrio munculnya kawasan industri perikanan budidaya baru dan berkembangnya perekonomian daerah.
"Dan keberhasilan ini menjadi contoh daerah lain yang memiliki potensi serupa, sehingga memberikan dampak yang positif bagi daerah laiinya," kata Slamet di Donggala, Sulawesi Tengah melalaui rilis resminya, Senin (14/3).
Kabupaten Donggala merupakan salah satu Kabupaten lokasi minapolitan berbasis perikanan budidaya. Pada 2015, pemerintah membantu satu unit excavator untuk mendukung pembangunan kawasan minapolitan. Excavator ini, kata Slamet, digunakan untuk mencetak lahan budidaya baru, perbaikan pematang, serta perbaikan kolam atau tambak.
"Saat ini kita dorong untuk pengembangan kawasan minapolitan perikanan budidaya yang berbasis pada perikanan budidaya yang berkelanjutan," tambah Slamet.
Slamet melanjutkan, untuk tahun 2016 pemerintah pusat akan salurkan bantuan senilai Rp 2 miliar. Bantuan diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan tujuan awal pembangunan kawasan minapolitan yaitu membangun kawasan terintegrasi dari hulu sampai hilir dengan berbasis pada perikanan budidaya.
"Sehingga perekonomian daerah dapat berkembang dan kesejahteraan masyarakat pun meningkat," kata Slamet.