Senin 14 Mar 2016 13:01 WIB

Kawasan Minapolitan Dinilai Mampu Geliatkan Industri Perikanan

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
 Seorang pedagang menyortir ikan yang dijual di sentra perikanan Pelabuhan Perikanan Muara Angke, Jakarta, Selasa (14/10).  (Antara/OJT/Michael Siahaan)
Seorang pedagang menyortir ikan yang dijual di sentra perikanan Pelabuhan Perikanan Muara Angke, Jakarta, Selasa (14/10). (Antara/OJT/Michael Siahaan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencoba untuk memperkuat pengembangan kawasan ekonomi yang berbasis pada perikanan budidaya terintegrasi melalui program Minapolitan. Minapolitan merupakan konsepsi pembangunan ekonomi yang berbasis kawasan berdasarkan prinsip-prinsip terintegrasi, efisiensi, berkualitas, dan percepatan pembangunan.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto menjelaskan, kawasan minapolitan perikanan budidaya dinilai telah berhasil menjadi embrio munculnya kawasan industri perikanan budidaya baru dan berkembangnya perekonomian daerah.

"Dan keberhasilan ini menjadi contoh daerah lain yang memiliki potensi serupa, sehingga memberikan dampak yang positif bagi daerah laiinya," kata Slamet di Donggala, Sulawesi Tengah melalaui rilis resminya, Senin (14/3).

Kabupaten Donggala merupakan salah satu Kabupaten lokasi minapolitan berbasis perikanan budidaya. Pada 2015, pemerintah membantu satu unit excavator untuk mendukung pembangunan kawasan minapolitan. Excavator ini, kata Slamet, digunakan untuk mencetak lahan budidaya baru, perbaikan pematang, serta perbaikan kolam atau tambak.