Senin 14 Mar 2016 13:26 WIB

Ahok: Enggak Ada Pemerintah Ingin Warganya Menderita

Rep: C33/ Red: Angga Indrawan
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Foto: JAk TV
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan aksi penertiban terus dilakukan hingga Jakarta tertata rapi. Meski dituntut warga yang ditertibkan, ia menyebut pemerintah provinsi tak ingin membuat warga menderita.

Basuki atau biasa disapa Ahok mengakui penertiban masih terus dilanjutkan usai kawasan Kalijodo berhasil diratakan. Sebagai solusi atas warga DKI yang kehilangan tempat tinggal, ia menjamin pemberian unit di rumah susun (rusun). Namun jika tak ber-KTP DKI tentu tak akan memperoleh rusun.

"(Penertiban) Terus aja, kan saya udah bilang, bagi saya penertiban akan terus selama rumah susun ada. Kalau enggak, Jakarta gimana mau bagus. Kan kita tertibkan juga bukan buang kamu, enggak loh," katanya kepada wartawan di Balai Kota, Senin (14/3).

Ia menyebut tindakan pemprov seperti layaknya orang tua yang mendisplinkan anaknya. Ia mengibaratkan warga yang ditertibkan sebagai anak yang harus berpikir positif. Sebab menurutnya tak mungkin penertiban dilakukan dengan alasan menderitakan rakyat.

"Ini kan kayak orang tua kita mendisiplinkan kita, niatnya apa sih waktu orang tua kita mendisiplinkan kita? Supaya kita disiplin dan untuk kebaikan kita. Tapi enggak ada pemerintah yang pengen warganya itu menderita, enggak ada. Jadi kalau kamu melanggar, menyusahkan orang lain ya harus kita disiplinkan," ujarnya.

Lebih lanjut, ia meminta dukungan warga terhadap tindakannya. Sebab ia percaya langkahnya melakukan penertiban tentu demi kebaikan warga Ibu Kota. "Di kota ini kita harus saling mendukung, bukan, saya enak, emang pikirin kamu. Nggak bisa dong. Kamu lihat aja genangan, dulu banyak sekali saluran. Ya marah lah semua sama aku. Tapi sekarang kamu lihat enggak genangan ada berapa sekarang? Enggak sampai 10 lokasi lho tiap kali hujan," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement