REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat menyatakan jumlah pengungsi akibat banjir karena meluapnya Sungai Citarum di lima kecamatan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mencapai sekitar 8.041 jiwa.
"Kalau menurut kami (banjir Kabupaten Bandung) paling parah itu malah tahun kemarin, sekarang itu cuma lima kecamatan yakni Dayeuhkolot, Bojongsoang, Baleendah, Banjaran dan Pamengpeuk," kata Kepala BPBD Jawa Barat Haryadi Wargadibrata, Senin (14/3).
Ia mengatakan pengungsi banjir di Kabupaten Bandung terbagi menjadi tiga kelompok yakni pengungsi pulang pergi, pengungsi yang pulang malam dan pengungsi yang menetap yang tersebar di sejumlah titik-titik pengungsian.
"Kami telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bandung dan Basarnas juga terkait penanggulangan banjir di Kabupaten Bandung ini, utamanya konsentrasi kita di lima kecamatan tadi," kata dia.
Pihaknya juga telah mendirikan posko di lokasi banjir Kabupaten Bandung yang dikerjasamakan dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dan TNI.
Berdasarkan data dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Bandung, banjir yang terjadi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung terparah sejak 10 tahun terakhir. Tagana Kabupaten Bandung melansir sekitar 35.000 rumah di Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terendam banjir akibat meluapnya Sungai Citarum.
Sementara itu Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan Dua orang tewas dan 24.000 jiwa terdampak meluapnya Sungai Citarum di Kabupaten Bandung, Jawa Barat akibat hujan deras yang mengguyur sejak Selasa (8/3) hingga Minggu dini hari (13/3), dengan puncaknya pada Sabtu (12/3) pukul 16.00-19.30 WIB.
Ikuti Whatsapp Channel Republika