Senin 14 Mar 2016 17:08 WIB

Vokalis Eagles of Death Metal Minta Maaf

Rep: Dessy Susilawati/ Red: Yudha Manggala P Putra
Vokalis band Eagles of Death Metal Jesse Hughes
Foto: bbc.co.uk
Vokalis band Eagles of Death Metal Jesse Hughes

REPUBLIKA.CO.ID, -- Penyanyi Eagles of Death Metal, Jesse Hughes menyesal dan meminta maaf atas komentar menuduhnya terhadap beberapa petugas keamananan teater Bataclan yang dia sebut mengetahui serangan Paris akhir tahun lalu.

Band rock ini sedang dalam pertunjukkan pada 13 November lalu ketika kelompok teroris menembaki dan membunuh puluhan penonton. Hughes meminta maaf di Facebook untuk komentarnya di Fox News minggu lalu tentang enam petugas keamanan yang tidak bekerja di malam serangan Paris terjadi.

Dia mengatakan bahwa dirinya telah membuat tuduhan tidak masuk akal. Dia berbicara kepada Fox News lalu, Hughes mengatakan dia mempelajari beberapa petugas kemaanan tidak datang saat bekerja dimalam itu.

“Dan itu tampak seperti agak jelas bahwa mereka memiliki alasan untuk tidak datang dan menunjukkan diri,” ujarnya kala itu seperti dilansir dari laman BBC, Senin (14/3).

Pemilik Bataclan langsung menanggapi hal tersebut dan membantahnya dengan cepat. Ia mengatakan bahwa Hughes membuat tuduhan yang bersifat fitnah.

Statement mereka mengatakan bahwa investigasi hukum sedang berjalan dan mereka berharap untuk membiarkan proses keadilan mendapatkan hasil yang jelas.

“Semua pernyataan dikumpulkan untuk demontrasi hari ini bersifat profesional dan keberanian agen keamanan yang berada di lokasi pada 13 November, ratusan orang aman dan berterima kasih pada campur tangan pada agen tersebut,” ujar mereka.

Hughes merespon hal itu pada hari Jumat lalu, ia mengatakan, ”Saya dengan rendah hati meminta maaf kepada orang Perancis, staf dan keamanan Bataclan, penggemar kami, teman-teman dan semua orang yang telah tersakiti atau terlukai dengan tuduhan tidak masuk akal yang saya buat pada wawancara Fox Business Channel."

Dia mengatakan komentarnya tidak berdasar dan tidak berlandaskan dan dia telah berjuang dan berhadapan dengan trauma pembunuhan besar-besaran. Serangan pada konser berada pada tujuh titik di Paris dan tempat mereka konser adalah salah satunya. Korban seluruhnya berjumlah

130 orang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement