REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima kunjungan pembalap muda Rio Haryanto. JK berjanji akan membantu mencarikan dana untuk mendukung Rio berlaga di ajang Formula One (F1).
Usai menerima pembalap Rio Haryanto, JK sempat ditanya lebih sulit mana menjadi presiden atau pembalap FI. Secara spontan JK pun mengatakan lebih sulit menjadi pembalap. "Ternyata lebih mudah jadi presiden dibandingkan jadi pembalap F1," katanya tiba-tiba, Senin (14/3).
Menurut JK dirinya baru tahu dari cerita Rio Haryanto bahwa jumlah pembalap F-1 di dunia hanya 22 orang. "Lha artinya kan lebih mudah jadi presiden toh? Presiden jumlahnya berkali-kali lipat," ujarnya.
Karena itu JK menyatakan mendukung penuh Rio Haryanto agar bisa terus berlaga dan berprestasi. Menurut JK, apa yang dilakukan Rio akan membawa nama baik bangsa Indonesia.
"Jadi nanti (Rio) kalau cuma mau jadi gubernur DKI itu gampang. Tapi itu nanti, sekarang terus berprestasi di F-1 saja," katanya lagi.
Sementara soal kekurangan dana sebesar Rp200 miliar, JK dengan ringan menyatakan akan membantu. "Soal dana saya akan telepon beberapa perusahaan lainnya. Saya yakin bisa, saya upayakan. Masih ada waktu dua bulan," ucapnya.