Senin 14 Mar 2016 17:57 WIB

Ini Tanggapan PSSI Soal Surat Balasan FIFA untuk Kemenpora

Rep: Ali Mansur/ Red: Citra Listya Rini
Seorang karyawan melintasi tulisan PSSI di Kantor PSSI Senayan, Jakarta, Jumat (26/2).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Seorang karyawan melintasi tulisan PSSI di Kantor PSSI Senayan, Jakarta, Jumat (26/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Toni Apriliani mengatakan, surat balasan FIFA untuk Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) hanya bersifat normatif. Bahkan, Toni mengklaim, dalam surat tersebut FIFA meminta agar pemerintah tetap melibatkan PSSI dalam rencana Kemenpora dalam mengembangkan sepak  bola Indonesia.

Menurut Toni, bagaimanapun anggota sah FIFA di Indonesia adalah PSSI. Toni mengatakan, nama PSSI disebut lebih dari satu kali dalam surat tersebut. Dengan begitu, hal ini dipastikan FIFA menginginkan Pemerintah Indonesia agar tidak melupakan PSSI.

Selain itu, FIFA juga menghendaki agar pemerintah datang ke Zurich dengan melibatkan lebih banyak lagi pemangku kepentingan sepak bola Indonesia. "Surat itu normatif saja. Surat balasan FIFA itu juga tembuskan kepada kami, meskipun surat Kemenpora ke FIFA tidak ditembuskan," kata Toni sesaat setelah rapat exco di Kantor PSSI, Senin (14/3).

Toni menambahkan, FIFA juga tidak menelan mentah-mentah inisiatif pemerintah. Meskipun dalam surat tersebut, FIFA menghargai rencana Presiden Joko Widodo yang bakal mengirimkan delegasi ke markas FIFA di Zurich.

Namun, kata Toni, FIFA meminta agar pemerintah memberikan gambaran terlebih dulu sebelum terbang ke Zurich terkait solusi untuk mengatasi masalah yang saat ini terjadi dalam pengembangan sepak bola di Indonesia.

Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Hukum PSSI Aristo Pangaribuan. Menurutnya, meski saat ini PSSI dan sepak bola Indonesia tengah disanksi FIFA, induk sepak bola dunia itu tetap menganggap PSSI sebagai anggotanya, termasuk dalam surat tersebut. Tidak hanya itu, dalam beberapa agenda FIFA dan AFC tetap mengundang PSSI.

Sebenarnya, kata Aristo, PSSI bukan antipemerintah, justru PSSI mengharapkan dukungan pemerintah dalam membangun sepak bola Indonesia. Hanya saja, harus tetap dalam jalur yang dibolehkan oleh statuta FIFA. "Contohnya dalam surat itu, FIFA mengimbau agar rencana pemerintah tetap dalam statutanya," kata Aristo.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement