Selasa 15 Mar 2016 00:40 WIB

Masyarakat Bantaran Sungai Harus Tingkatkan Kewaspadaan

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kali Code
Kali Code

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Meningkatnya potensi bencana pada musim pancaroba ini membuat masyarakat bantaran sungai harus senantiasa wapada. Pasalnya curah hujan akan semakin meningkat, sehingga luapan air sungai dapat terjadi sewaktu-waktu.

“Meskipun di tempat kita tidak hujan, bisa jadi di hulu sungai di Merapi hujan. Seperti di Cangkringan, Pakem, dan Turi. Nah itu yang bisa menyebabkan luapan air sungai dan banjir,” tutur Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan saat ditemui di Humas Pemkab setempat, Senin (14/3).

Ditambah lagi aliran dari hulu sungai di Merapi biasanya membawa material vulkanik dan menyebabkan banjir lahar. Menurut makwan, saat ini ada lima sungai besar yang rawan banjir. Antara lain Boyong, gendol, Kuning, Opak, dan Krasak.

Selain itu, tahun ini ada sungai kecil yang berpotensi banjir, yakni sungai Denggung. Padahal tahun-tahun sebelumnya aliran sungai tersebut terbilang aman. Adapun titik-titik rawan banjir di Bantaran Sungai Denggung meliputi wilayah di sekitar SD Donokerto dan Karanggeneng Sendangadi.

“Karena itu kami sudah meminta agar seluruh masyarakat mengantisipasi kerugian yang dapat muncul akibat bencana banjir,” tutur makwan. Kepala BPBD Sleman, Julisetiono Dwi Wasito membenarkan hal tersebut. Ia menjelaskan, setidaknya ada dua hal penting yang harus dilakukan oleh masyarakat di bantaran sungai.

Pertama mengamankan berkas penting dan memindahkan benda elektronik ke tempat yang lebih tinggi, CPU. Kedua, menandai batas banjir. Antara lain dengan cara mengukur kedalaman banjir, lalu memberi tanda di tembok misalnya.

Juli menjelasakan, hal tersebut penting dilakukan untuk mengukur perubahan volume banjir dari tahun ke tahun. Sehingga masyarakat dapat lebih waspada di musim-musim berikutnya. Sebab, menurutnya, fenomena bencana di Sleman selalu meningkat dari tahun ke tahun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement