REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Hubungan Pemerintah First Travel Anthon Raharusun mengatakan pihaknya berjanji akan memenuhi dua tuntunan jamaah umrah yang mengaku ditipu. Dua tuntutan tersebut adalah permohonan maaf dan ganti rugi berupa pengembalian biaya umrah.

"Kami berjanji akan meminta maaf kepada jamaah tiap orang, bukan ke media nasional, karena ini masalah internal pihak kami dengan jamaah," ujar dia kepada Republika, Senin (14/3).

Permintaan maaf akan dikirimkan dalam waktu dekat di Maret ini. Sementara itu terkait pengembalian biaya umrah, pihaknya tidak dapat mengembalikan sama seperti umrah promo sebesar Rp 12,8 juta.

Ketentuan biaya umrah masih akan dibahas oleh pihak travel. Tetapi tidak sama speerti umrah promo karena mereka umrah reguler.

Terkait masalah perubahan hotel dari bintang lima menjadi bintang tiga, pihaknya membantah melakukan kesengajaan. Anthon mengaku kamar yang telah dipesan bisa saja dibatalkan sepihak karena alasan tertentu seperti pihak kerajaan yang tiba-tiba ingin menginap di hotel tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika