REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komite Ad Hoc Reformasi Tommy Welly mengatakan, meski telah membalas surat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), FIFA belum pasti menerima utusan dari pemerintah. Menurutnya, sebelum itu terjadi ada beberapa prosedur yang harus dilewati.
Apalagi dalam surat tersebut, FIFA meminta agar pemerintah dalam hal ini Kemenpora untuk memberikan gambaran terlebih dahulu terkait solusi untuk mengatasi masalah yang saat ini terjadi dalam pengembangan sepak bola di Indonesia. (Baca: FIFA Persilakan Pemerintah Kirim Utusan ke Zurich)
"FIFA tidak serta-merta bertemu dengan Menpora. Sebab Menpora harus mengirimkan detail atau agenda dalam pertemuan nanti terlebih dulu," jelas pria yang akrab disapa Towel, Senin (14/3).
Sebelumnya, Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Toni Apriliani mengatakan, surat balasan FIFA untuk Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) hanya bersifat normatif. Bahkan, Toni mengklaim, dalam surat tersebut FIFA meminta agar pemerintah tetap melibatkan PSSI dalam rencana Kemenpora dalam mengembangkan sepak bola Indonesia. (Baca:
Ini Tanggapan PSSI Soal Surat Balasan FIFA untuk Kemenpora)
Menurut Toni, bagaimanapun anggota sah FIFA di Indonesia adalah PSSI. Toni mengatakan, nama PSSI disebut lebih dari satu kali dalam surat tersebut. Dengan begitu, hal ini dipastikan FIFA menginginkan Pemerintah Indonesia agar tidak melupakan PSSI.
Selain itu, FIFA juga menghendaki agar pemerintah datang ke Zurich dengan melibatkan lebih banyak lagi pemangku kepentingan sepak bola Indonesia. "Surat itu normatif saja. Surat balasan FIFA itu juga tembuskan kepada kami, meskipun surat Kemenpora ke FIFA tidak ditembuskan," kata Toni sesaat setelah rapat exco di Kantor PSSI, Senin (14/3).