Selasa 15 Mar 2016 04:41 WIB

Menteri Anies: Pak Sulis Bekerja untuk Pendidikan

Rep: C35/ Red: Yudha Manggala P Putra
Anies Baswedan
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bangsa Indonesia akan merasa kehilangan sosok dari seorang Pak Sulis. Demikian Anies Baswedan, Menteri Pendidikan RI mengenang Sulistyo, anggota DPD sekaligus Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang tutup usia pada Senin (14/3).

“Pak Sulis orang yang bekerja untuk pendidikan. Sepanjang hidupnya diabdikan untuk pendidikan dan kita semua tahu pak Sulis selalu berpikir tentang bagaimana guru, pendidikan dan Indonesia yang lebih baik,” tuturnya pada Senin (14/3).

Menteri Anies menegaskan bangsa Indonesia akan kehilangan, dan ini dia sebut sebagai musibah. Namun dia kembali menegaskan bahwa diharapkan nantinya banyak generasi penerus yang mampu meneruskan perjuangan Sulistyo.

Menteri Anies menceritakan dia mendapatkan kabar ketika baru saja mendarat di bandara internasional Soekarno-Hatta (Soetta), perjalanan dari Dubai pada Senin (14/3) sekitar pukul 15.30 WIB. Setelah mendengar kabar tersebut kemudian dia langsung menuju rumah sakit tempat almarhum Sulistyo meninggal dunia, yaitu RS AL Dr. Mintohardjo, Jakarta.

"Di sana saya bertemu dengan tim dokternya, beliau bersama dengan tiga orang lainnya menjalani terapi di fasilitas ini. Lalu terjadi peningkatan suhu, dan keempat orang di dalam ruangan tersebut semua wafat. Itu seperti chamber,” katanya menjelaskan.

Menurut Menteri Anies, kondisi almarhum Sulistyo sebelum meninggal sebenarnya baik-baik saja, seperti yang dikatakan rekan-rekannya di DPD kepada Menteri Anies. Pada saat itu almarhum sedang sidang dan izin dari sidang untuk mengikuti terapi tersebut. Treatment itu juga kerap dijalani untuk vitalitas, daya tahan tubuh dan juga kebugaran.

Menurut Anies, jenazah almarhum akan dibawa ke Banjarnegara untuk dimakamkan di sana.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement