REPUBLIKA.CO.ID, KALAMAZOO -- Pengemudi taksi Uber yang melakukan sejumlah penembakan hingga menewaskan enam orang mengakui hal yang aneh. Dari data penyelidikan kepolisian yang dirilis Senin (14/3), Jason Dalton mengaku tubuhnya 'dikendalikan' oleh aplikasi ponselnya.
Ia mengatakan aplikasi Uber mengambil alih kendali tubuhnya. "Aplikasi itu memberitahu saya untuk membunuh mereka," kata pria 45 tahun itu. Penembakan terjadi bulan lalu pada korban acak di jalan-jalan terpisah di Kalamazoo, Michigan.
Ia bahkan melakukan penembakan diantara waktu-waktu kerjanya mengantarkan pelanggan. Dari dokumen 100 halaman penyelidikan, Dalton mengaku tidak bisa mengendalikan diri. "Ketika saya masuk ke situs, ia membuat saya merasa seperti boneka," kata Dalton dalam interogasi pada polisi, dikutip Telegraph.
Ia mengatakan ketika menekan tombol ponselnya, setan berkepala sapi bertanduk muncul di layar dan mengatakan akan mengambil tubuhnya. Dokumen penyelidikan yang sebelumnya diperoleh stasiun TV WZZM-TV itu juga melaporkan Dalton berlaku aneh pada malam sebelum insiden.
Ia memberitahu istrinya ia tidak akan bisa bekerja lagi dan anak-anaknya tidak akan bisa sekolah. "Ketika kau lihat berita, kau akan tahu kenapa," katanya.
Dalton didakwa karena tindakan kriminal menembak delapan orang dan menewaskan enam orang diantaranya dalam waktu lima jam pada 20 Februari. Polisi mengatakan Dalton mengakui penembakan tersebut.
Jaksa sebelumnya meminta hakim untuk melakukan uji kompetensi pada Dalton untuk mengetahui kondisi kejiwaannya. Uber mengatakan Dalton lolos tes sebagai pengemudi. Ia juga tidak punya catatan kriminal. Namun kini ia memiliki 16 dakwaan termasuk enam pembunuhan yang mengancamnya dipenjara seumur hidup.
Baca juga: Sejarah Hari Ini: Cekoslowakia Jatuh ke Tangan Hitler