Selasa 15 Mar 2016 08:50 WIB

Otoritas Keamanan Diminta 'Lebih Halus' Hadapi Terorisme

Rep: c25/ Red: Teguh Firmansyah
Anggota Polisi mengamankan lokasi saat akan melakukan penggeledahan rumah terduga teroris berinisial SY di Brengkungan, Cawas, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (10/3).
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Anggota Polisi mengamankan lokasi saat akan melakukan penggeledahan rumah terduga teroris berinisial SY di Brengkungan, Cawas, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (10/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas keamanan Indonesia dinilai perlu memperhatikan cara lebih halus dalam memerangi terorisme. Pasalnya, penerapan cara kasar bisa menjadi senjata makan tuan.

Guru Besar Universitas Padjajaran, Yanyan Muhammad Yani, mengatakan perang melawan teroris harus dilakukan lebih halus lagi. Ia berpendapat, kebijakan melawan terorisme harus dipikirkan secara bijaksana, agar tidak memberi kesan negatif. "Countering terrorism harus lebih halus karena kita bicara soal NKRI, jadi harus bijaksana," kata Yanyan.

Ia menekankan, penanganan terorisme memiliki keterkaitan antara nasional dengan dunia internasional, termasuk di Indonesia. Maka itu, Yanyan mengingatkan harus ada pemahaman dari semua pihak soal keamanan terlebih dulu, terlebih Indonesia.

Yanyan menerangkan perlunya pemahaman dari pemangku kebijakan, kalau penanganan terorisme di Indonesia berbeda dengan di Timur Tengah. Ia menambahkan penanganan terorisme di Indonesia, harus mengedepankan peningkatan rasa kebersamaan dan penegakan hukum yang pasti.

Baca juga, Keluarga Terduga Teroris Siyono Tuntut Keadilan. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement