REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menurunkan suku bunga kredit korporasi menjadi single digit. Upaya ini dilakukan sesuai dengan instruksi pemerintah yang menginginkan suku bunga kredit perbankan menjadi single digit atau di bawah 10 persen.
Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya telah menurunkan suku bunga kredit korporasi. "Beberapa nasabah korporasi Mandiri sudah single digit," kata Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Senin (14/3) petang.
Per 31 Desember 2015, suku bunga dasar kredit (SDBK) Bank Mandiri antara lain kredit korporasi 10,5 persen, kredit ritel 12,25 persen, dan kredit konsumsi antara 11 persen (kredit kepemilikan rumah/KPR) sampai 12,5 persen (non-KPR).
Langkah serupa juga dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Menurut Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo, kredit korporasi memiliki peluang besar untuk penurunan bunga.
"Kredit korporasi sudah mendekati single digit jadi berpeluang besar ke single digit," ujar Haru, Senin (14/3).
Sebab, biaya operasional (overhead) kredit korporasi lebih rendah ketimbang biaya kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Saat ini, suku bunga dasar kredit (SBDK) BRI untuk kredit korporasi sebesar 10,75 persen.
Sementara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyatakan telah menurunkan suku bunga kredit sebesar 50 basis poin.
"Sejauh ini BNI sudah turunkan bunga dana dan kredit masing-masing sebesar 50 basis poin. Ke depan, BNI akan terus turunkan bunga dana dan kredit sesuai dengan arah penurunan BI Rate dan GWM (giro wajib minimum) secara konsisten," kata Direktur Consumer Banking BNI Anggoro Eko Cahyo, belum lama ini.