Selasa 15 Mar 2016 11:05 WIB

Banjir di Kabupaten Bandung Mulai Surut, 10.344 Jiwa Masih Mengungsi

Rep: umi nur fadhilah/ Red: Esthi Maharani
 Penduduk berusaha menyelamatkan motornya keluar dari lokasi banjir di Jalan Cisirung, Kabupaten Bandung, Ahad (13/3). (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Penduduk berusaha menyelamatkan motornya keluar dari lokasi banjir di Jalan Cisirung, Kabupaten Bandung, Ahad (13/3). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan, banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung sudah mulai menyusut. Kendati demikian, sebanyak 10.344 warga masih bertahan di sejumlah titik pengungsian.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho berujar, banjir yang mulai surut membuat akses jalan utama Buahbatu-Bojongsoang mulai bisa dilalui kendaraan besar maupun kecil. Namun, mengingat daerah terdampak merupakan daerah cekungan air, sehingga masih terdapat sebaran air di beberapa desa di lokasi tersebut.

"Data jumlah pengungsi pada pukul 07.00 WIB, jumlah pengungsi di Kabupaten Bandung sebanyak 2.840 KK atau 10.344  jiwa masih bertahan di 28 titik pengungsian," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (15/3).

Para pengungsi tersebut, terdiri dari 701 balita, 489 lansia, 38 ibu hamil, dan 290 ibu menyusui. Ia merinci, masing-masing pengungsi tersebar di 28 titik. Sejumlah daerah masih tergenang air dengan ketinggian bervariasi mulai 5-100 cm.

Sutopo menuturkan, beberapa titik pengungsian belum terdata oleh petugas akibat sulitnya akses menuju lokasi. Proses evakuasi, ia melanjutkan, masih berlangsung hingga sekarang. Kemudian, dapur umum di Posko Induk sudah mulai aktif dan mendistribusikan bantuan makanan. Selain itu, sebagian warga sudah beraktifitas kembali.

"BNPB meluncurkan drone (pesawat tanpa awak) untuk memetakan lokasi genangan dan melakukan analisis," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement