REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kepulauan Riau mengharapkan Dinas Pendidikan Tanjungpinang memperkuat materi pendidikan karakter berbasis Gurindam 12. KPPAD menilai, Gurindam 12 dapat menangkal pengaruh lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
"Pendidikan karakter ini bukan hanya satu pelajaran, tapi semua pelajaran bisa disisipkan pendidikan karakter Gurindam 12, terutama dalam pelajaran agama, sosial, atau dalam pelajaran biologi," kata Ketua KPPAD Kepri M Faizal di Tanjungpinang, Selasa (15/3).
Dia menambahkan, nilai-nilai Gurindam 12 karya sastrawan Melayu abad ke-19, Raja Ali Haji, merupakan kebijaksanaan lokal yang masih relevan hingga saat ini. Sebagai akar dari sastra Melayu yang tertulis, Gurindam 12 membahas persoalan akidah dan tasawuf, syariat Islam, rukun Islam, budi pekerti atau akhlak, serta konsep pemerintahan.
Gurindam terdiri dari kata pengantar dan 12 pasal yang berisikan penjelasan mengenai berbagai kehidupan manusia. Tiap-tiap pasalnya berisikan nasihat yang menyentuh jiwa dan kesadaran masyarakat.
"Makna dari setiap nasihat yang terkandung di dalam Gurindam 12 sangat baik menjadi cermin kehidupan anak bangsa," katanya.
Faisal mengatakan, KPPAD Kepri akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang untuk mengetahui sejauh mana hasil yang diperoleh dari pelaksanaan pendidikan karakter berbasis Gurindam 12.
Hal itu dianggap penting mengingat semakin kuat arus globalisasi yang memberikan dampak negatif bagi masyarakat, khususnya kalangan anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. "Pembentukan karakter dan pengawasan terhadap anak terbagi-bagi mulai dari lingkungan keluarga sekitar 60 persen, lingkungan sekolah, dan masyarakat," katanya.