REPUBLIKA.CO.ID, BATANG — Menteri Desa Marwan Jafar meminta agar kepala desa menyontoh transparansi anggaran yang dilakukan masjid. Setiap hari Jumat sebelum dimulainya khotbah, pengurus masjid membacakan penerimaan dana infak secara transparan.
”Pengurus masjid sudah memberikan contoh terhadap transparansi anggaran,” kata Marwan saat menjadi pembicara dalam seminar ‘Desa Membangun Indonesia, yang merupakan rangkaian acara ‘Festival Anggaran 2016’ di Batang, Jawa Tengah, Selasa (15/3).
Hal yang sudah dilakukan pengurus masjid ini, menurut dia, bisa dicontoh para perangkat desa untuk menjelaskan soal dana desa. Dikatakannya, penerimaan dana desa dan alokasi penggunaannya juga bisa disampaikan kepada masyarakat sebelum Shalat Jumat. Dengan demikian masyarakat desa mengetahui dan bisa mengontrol dana desa.
Persoalan dana desa seharusnya tidak hanya diketahui elit desa saja. Namun masyarakat juga harus mengetahuinya. Sehingga informasi terkait dana desa harus ditempel ke pusat-pusat informasi desa.
Ditambahkannya Festival Anggaran 2016 juga bisa menjadi ajang untuk transparansi anggaran dana desa. “Bagaimana agar dana desa bisa dipertanggungjawabkan secara transparan."