REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Proyek Tabungan Air (Tabir) Bandung yang direncanakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung diharapkan menjadi salah satu solusi mengatasi banjir di kawasan Bandung Timur. Proyek yang digagas sejak 2015 dilaporkan sudah memasuki tahap lelang.
Hal ini disampaikan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Lapangan Tegalega usai menghadiri upacara peringatan hari ulang tahun Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran, Selasa (15/3).
"Lagi dilelang (Tabir Bandung). Jadi untuk solusi banjir Gedebage sekitar 40 milyar sampai 60 milyar sedang dilelang," kata pria yang akrab disapa Emil.
Proses pengerjaan Tabir Bandung diperkirakan akan dimulai pada bulan Mei mendatang. Diharapkan dalam waktu enam bulan proyek tersebut dapat diselesaikan. Sehingga banjir tidak lagi menjadi rutinitas di wilayah tersebut. "Iya targetnya enam bulan," ucapnya.
Sumber dana pembangunan dikatakannya menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD). Diperkirakan proyek ini menghabiskan Rp 40 milyar hingga Rp 60 milyar.
Tabungan Air berbentuk tangki akan dipasang di bawah tanah. Tabir Bandung akan berfungsi menyedot air yang sering menggenang terutama di wilayah Gedebage.
Konsepnya, air yang mengalir akan dikembalikan ke tanah, bukan dialirkan ke sungai. Nantinya air yang tertampung dalam tangki tersebut nantinya dapat disimpan sebagai cadangan air saat musim kemarau.