REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari menilai, kritikan yang dilontarkan presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk kepentingan Partai Demokrat. Meskipun belum masa kampanye, Partai Demokrat akan diuntungkan secara tidak langsung.
"Ini wajar dilakukan oleh seorang ketua umum yang tentu ingin partainya menang kelak," kata Eva, Selasa (15/3). (SBY Dinilai Wajar Mengkritik Pemerintahan Jokowi-JK).
Eva menuturkan, justru seharusnya semua ketua umum partai politik dapat mengikuti langkah SBY. Karena Eva menilai mantan presiden SBY, sekarang lebih berperan sebagai ketua umum partai untuk kepentingan kampanye."Jadi bukan sebagai mantan presiden yang menasehati presiden lain," kata dia. (SBY: Pemerintah Intervensi Konflik Golkar dan Partai).
Saat ditanyai apakah kritikan yang dilontarkan ke media karena faktor kurang diterimanya sosok SBY di pemerintahan. Menurut Eva, pada zaman Jokowi ini, ruang untuk masukan dari sejumlah pihak jauh lebih luas dibandingkan zaman SBY.
"Anggota kabinet saja ikut mengkritik kok, Wantimpres juga aktif terima pengaduan dan menyampaikan ke presiden langsung," kata dia. Eva menambahkan, media juga telah memuat semua kritikan baik yang emosional ataupun memakai data. (Konflik Partai, SBY: Kekuasaan Pemerintah Ada Batasnya).
Perlu diketahui bahwa mantan presiden SBY telah melakukan rangkaian tour de Java. Tour tersebut dilakukan dalam rangka konsolidasi kepada semua DPP dan DPD Demokrat di berbagai daerah di Indonesia. Tujuannya untuk menyukseskan jalannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.