REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- "Saya menang, saya berhasil!" Demikianlah ekspresi antusias Hanan al-Hroub dalam pidato penerimaan penghargaan sebagai guru terbaik dalam ajang Global Teacher yang baru saja digelar pada Ahad (13/3) lalu di Dubai. Nama pemenang guru terbaik disampaikan langsung oleh Paus Fransiskus melalui sambungan video.
''Saya mengucapkan selamat kepada Hanan al-Hroub atas kemenangannya sebagai guru terbaik,'' seperti dikutip the Guardian.
Tumbuh dan besar di lingkungan kamp pengungsian, tidak lantas menghambat langkah Hanan al-Hroub untuk berkontribusi bagi orang lain. Hanan adalah warga Palestina yang lahir di kamp pengungsian Bethlehem.
Meski terpapar berbagai bentuk kekerasan di kamp pengungsian, Hanan tak hanya berdiam diri dalam keterpurukan. Ia memilih bangkit dari kondisi tersebut dan mencoba memperbaiki keadaan.
Hanan menghabiskan waktunya untuk mengajar anak-anak sekolah dasar di kamp pengungsian. Hal tersebut tentu tidak mudah. Namun, ada alasan yang cukup masuk akal baginya saat memilih melakukan hal itu.
Trauma yang dirasakan pada masa kanak-kanak Hanan usai menyaksikan penembakan sepulang sekolah menjadi motivasi tersendiri baginya untuk mengajar di kamp pengungsian. Hanan berkeinginan untuk memulihkan trauma anak-anak yang tinggal di daerah konflik.