REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Dua jenazah terduga teroris yang tewas dalam kontak senjata di Desa Talabosa, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, tiba di RS Bhayangkara Palu Selasa (15/3) sekitar pukul 17.40 wita. Jenazah yang dikawal sejumlah personel Polri tersebut dibawa ke dalam ruang jenazah RS Bhayangkara.
Puluhan orang pengunjung rumah sakit ikut menyaksikan kedatangan jenazah yang dijaga ketat aparat keamanan. "Jadi, ada dua yang tewas dalam kontak senjata tersebut dari pihak kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Sementara untuk Satgas TNI/Polri tidak ada yang terluka," kata Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Rudy Sufahriadi beberapa jam sebelum kedatangan jenazah.
Kapolda juga membantah ada dua orang terduga teroris tertangkap dalam kontak senjata tersebut. "Dua orang tewas ditempat dan sisanya melarikan diri. Saat ini sedang dilakukan pengejaran. Kita sementara merapatkan barisan di lokasi," ujarnya.
Hingga kini, kata Kapolda, belum ada anggota MIT yang menyerahkan diri pada satuan tugas gabungan TNI/Polri.
Kapolda juga menekankan polisi belum melakukan penambahan pasukan.
Yang dilakukan saat ini adalah memperkuat dan memaksimalkan pasukan yang ada. "Jadi tidak ada target, kami ingin secepatnya selesai, karena anggota di lokasi juga sudah merasa lelah, tapi kami akan berusaha semaksimal mungkin," ujarnya.
Kapolda enggan berkomentar soal ciri dan identitas dua terduga teroris tersebut, yang diduga mirip Santoso dan Basri yang sama berambut panjang dan menjadi target saat ini. "Saya tidak akan mengumunkan ciri-cirinya, tapi saya akan umumkan pastinya setelah dilakukan identifikasi," kata Kapolda.