Selasa 15 Mar 2016 19:30 WIB

Indonesia Dinilai Perlu Jalin Hubungan tak Resmi dengan Israel

Rep: Amri Amrullah/ Red: Karta Raharja Ucu
Bendera Israel-Palestina
Bendera Israel-Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya Indonesia yang membuka Konsul Kehormatan di Palestina berujung pada penolakan Israel atas kehadiran Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. Tidak adanya hubungan diplomatik Indonesia dengan Israel, memunculkan usulan perlunya menjalin hubungan tak resmi agar peran besar Indonesia membantu dan menjadi juru damai semakin besar.

Mantan wakil ketua umum PBNU, As'ad Said Ali mengatakan kendala Indonesia membantu Palestina dan menjadi juru damai karena tidak adanya hubungan diplomatik degan Israel. "Memang inilah yang menjadi masalah politik kita," katanya kepada Republika.co.id, Senin (15/3).

Dikatakan dia, jika warga negara lain yang memiliki hubungan diplomatik, boleh melewati Israel atau teritori Palestina yang dikuasai Negeri Zionis. Tetapi, karena Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik tentu ini menjadi kesulitan tersendiri.

"Oleh karena itu, bila Indonesia ingin menjadi pendamai kedua belah pihak, ya minimal ada hubungan tidak resmi dengan Israel, mereka bisa kita beri tahu dan memberi izin," ujar mantan wakil kepala Badan Intelejen Negara ini. Karena itu, kata dia, bila Indonesia ingin menjadi pendamai kedua belah pihak, opsi seperti di zaman Gus Dur dulu bisa menjadi pertimbangan.

 

(Baca Juga: Menlu Indonesia Dilarang Masuk Palestina)

As'ad menjelaskan hubungan tidak resmi tersebut, hanya sebatas perizinan bukan hubungan diplomatik. Namun diakui As'ad, hal itu tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat dan dalam waktu terburu-buru.

"Tapi kalau membuka hubungan diplomatik secara resmi tentu jangan dulu, sampai Israel benar-benar menerima palestina seutuhnya," kata dia.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menunjuk Maha Abu-Shusheh sebagai Konsul Kehormatan RI di Palestina. Namun kunjungan Menlu Retno untuk melantik Konsul Kehormatan RI untuk Palestina di Ramallah, tertunda akibat Israel yang menolak kehadirannya di wilayah Palestina yang dikuasai Israel. Pelantikan Konsul Kehormatan RI untuk Palestina ini pun dilakukan di KBRI kita di Amman, Yordania.

(Baca Juga: Menlu Dilarang Masuk Palestina, Wantimpres: Israel tak Toleran)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement