REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Begitu diusir dari surga, iblis mengajukan satu permintaan kepada Allah agar dapat menggoda manusia sampai akhir zaman. Permintaan tersebut pun dikabulkan.
Iblis berkata, "Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan." Allah berfirman,
"Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat)." Iblis menjawab, "Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya." (QS Shaad [38]: 79-82).
Iblis berjanji dengan berbagai daya dan upaya akan menyesatkan umat manusia hingga hari kiamat kelak. Inilah mengapa iblis diberikan umur panjang dan kemampuan beranak-pinak dengan cepat. Tiap kelahiran satu anak manusia, maka lahirlah keturunan iblis. Namun, begitu manusia meninggal, iblis tetap hidup.
Meski iblis mendapatkan kesempatan menggoda anak manusia hingga hari kiamat, Allah memberikan penawarnya, yakni dengan menjaga konsistensi bertobat nasuha. Ini seperti penegasan surah al-Baqarah ayat ke-160. "Kecuali mereka yang telah bertobat, mengadakan perbaikan dan menjelaskannya. Mereka itulah yang Aku terima tobatnya, dan Akulah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang."
Dalam kisah ini hendaknya kita juga mengambil pelajaran, selain mendoakan keselamatan bagi orang lain, berdoalah juga untuk keselamatan diri kita sendiri agar Allah tidak menyesatkan kita seperti Allah telah menyesatkan iblis yang angkuh dan menyombongkan diri sendiri.