Rabu 16 Mar 2016 08:14 WIB

PIN 2016 di Boyolali 95 Persen Lebih

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Andi Nur Aminah
Kader Posyandu memberikan vaksin polio tetes pada salah satu anak peserta Pekan Imunisasi Nasional (PIN) 2016
Foto: Antara/Feny Selly
Kader Posyandu memberikan vaksin polio tetes pada salah satu anak peserta Pekan Imunisasi Nasional (PIN) 2016

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Target 95 persen lebih atau 75 ribu balita di Kabupaten Boyolali, Jateng, untuk mendapatkan imunisasi polio pada PIN (Pekan Imuniasi Nasional) Polio 2016 tercapai. Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten (P3PL-DKK) Boyolali, Muzayin, Rabu (15/3),  mengatakan, hasil target itu diketahui berdasarkan pemantauan dan wawancara langsung kepada seluruh petugas Posyandu di sini.

"Hasil survei dan pantauan kami ke 1.730 Pos PIN, semua anak yang dijadikan target sasaran PIN Polio tercatat 75 ribu balita telah mendapatkan imunisasi polio, artinya target 95 persen tercapai," tambah Muzayin.

Sementara, sisanya yang 5 persen atau sekitar 143 Balita akan dilakukan sweeping selama tiga hari. Mulai 16 hingga 18 Maret 2016. Sweeping dilakukan dengan melakukan kunjungan ke anak balita yang belum mendapatkan imunisasi Polio. 

Untuk itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali berharap orangtua yang memiliki balita, dan belum mendapatkan imunisasi polio segera mendapatkan layanan di Posyandu terdekat. Anak yang belum mendapatkan imunisasi polio itu, terjadi diakibatkan saat PIN Polio yang berlangsung 8 hingga 16 Maret 2016 sedang sakit, atau saat anak sedang diajak pergi ke luar kota oleh orangtua sehingga tertinggal program ini. 

Sementara, bagi anak dengan pengobatan Imuno Supresan (obat penekan kekebalan), Pin Polio dilakukan dan dilayani di Rumah Sakit Pandanarang Boyolali. Hal yang sama juga berlaku bagi anak balita yang mengidap penyakit HIV, dimana pelayanan PIN Polio dilakukan secara khusus di Rumah Sakit Pandanarang pada Juli 2016 mendatang.

(Baca Juga: Orangtua Eks Gafatar Tolak Anaknya Divaksin Polio)

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement