Rabu 16 Mar 2016 10:14 WIB

Gorontalo Kekurangan Guru Agama

Guru Agama Islam (Ilustrasi)
Foto: Antara
Guru Agama Islam (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Provinsi Gorontalo kekurangan tenaga guru agama yang tersebar di semua sekolah di daerah itu. Pemerintah provinsi (Pemprov) setempat pun segera mencarikan solusinya.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Rabu (16/3) menjelaskan bahwa banyak orang tua murid yang mengeluhkan akan ketersedian guru agama di sekolah. Sehingga rencananya pemprov akan menambah jumlah tenaga guru tersebut di setiap sekolah. "Ini tentu memprihatinkan jika sekolah kekurangan guru agama, sebab ahlak siswa pun juga wajib dibentuk," kata Gubernur Rusli.

Ia menambahkan, pihaknya sudah memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi Gorontalo untuk segera mendatangi kampus IAIN Gorontalo untuk mencari Guru Agama. Kemudian setelah data mereka sudah ada, kemudian direkrut dan disebarkan di seluruh sekolah di Provinsi Gorontalo.

"Saya sudah meminta kepada kepala dinas terkait untuk segera buat konsep dan koordinasi dengan kabupaten/kota untuk mendata kebutuhan guru agama, termasuk koordinasi dengan Kanwil Agama Gorontalo," ujarnya.

Gubernur berharap agar karakter ahlak siswa sudah terbentuk sejak dini. Apalagi saat ini ancaman LGBT juga akan mempengaruhi mereka, jika tidak bendung sedini mungkin. "Selain itu peran orang tua dalam mendidik anak, khususnya soal agama juga sangat diperlukan," ungkapnya.

Terkait hal itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi Gorontalo Weny Liputo menjelaskan, pihaknya akan merekrut tenaga guru agama baik Islam maupun non Muslim. Mereka akan diberikan honorer.

"Namun terkait persyaratan formal perekrutan guru agama, kami akan tetap koordinasi dengan Kementerian Agama Gorontalo," katanya.

Terkait dengan jumlah kebutuhan guru agama, dijelaskanya bahwa kebutuhan tenaga guru SMA/SMK serta SLB ada sekitar ratusan. Namun jika ditambahkan dengan tingkat SD-SMP maka akan lebih banyak lagi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement