Rabu 16 Mar 2016 11:25 WIB

Rasulullah Dorong Pengembangan Seni Kaligrafi Islam

Rep: c62/ Red: Agung Sasongko
Seni kaligrafi adalah salah satu kegiatan yang biasa diajarkan kepada para santri pondok pesantren (ilustrasi).
Foto: Antara/Syaiful Arif
Seni kaligrafi adalah salah satu kegiatan yang biasa diajarkan kepada para santri pondok pesantren (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Di dalam kitab Syauq al Mustaham fi Ma'riafati Rumuz al-Aqlam (yang berisi tentang teori tulisan kaligrafi), Ibnu Washiyah an-Nabti seorang pengarang kitab al-Filat an Nabatiya (Pertanian Nabati) menyimpulkan bahwa peletakan dasar-dasar khath Kufi adalah Ismail bin Ibrahim AS.

Masih menurut buku Ensiklopedi Islam, sebelum kedatangan Islam, bangsa Arab kurang terbiasa membaca dan menulis. Mereka lebih menyukai tradisi menghafal. Seperti untuk menghafal syair-syair, nama-nama silsilah, transaksi atau perjanjian disampaikan dari mulut ke mulut tanpa catatan. Hanya sedikit kalangan tertentu, seperti kalangan bangsawan Arab yang menguasai keterampilan membaca dan menulis.

Sampai pada masa awal Islam, yakni zaman Rasulullah SAW dan al-Khulafa ar-Rasyidun, corak kaligrafi masih kuno dan mengambil nama-nama yang dinisbahkan kepada tempat- tempat di mana tulisan dipakai, seperti Makki (tulisan Makkah), Madani (Madinah), Hejazi (Hedzjaz), Anbari (Anbar), Hiri (Hirah), dan Kufi (Kufah). Kufi yang paling dominan dan satu-satunya kaligrafi yang dirajakan untuk menulis mushaf (kodifikasi) Alquran sampai akhir kekuasaan al-Khulafa ar-Rasyidun.

Kebangkitan Kebangkitan minat baca dan tulis menulis umat Islam mulai dari tahun kedua Hijriyah, ketika Rasulullah SAW mewajibkan masing- masing tawanan Perang, yakni perang Badar, yang tidak mampu memberikan tebusan, mengajari sepulu pemudah Madinah membaca dan menulis.

Selanjutnya, Rasulullah SAW memerintahkan para pemuda ini untuk mengajarkan pengetahuan mereka kepada kawa-kawan dan saudara-saudarnya, sehingga dalam waktu relatif singkat pengetahuan baca tulis menyebar ke Madinah.

Ruh Alquran sendiri memberikan pengaruh dan dorongan yang tersimpul dalam wahyu pertama (QS 96: 1-5) berkenaan dengan perintah membaca dan menulis. Sementara, dorongan dari Rasulullah SAW mengenai kaligrafi, seperti disampaikan hadis riwayat Dailamai dan Musnad al-Firdaus. "Kaligrafi yang bagus akan menambah kebenaran yang lebih nyata."

Mengenai memperindah tulisan juga Nabi Muhammad SAW menyampaikan seperti disampaikan hadist riwayat Tabrani dan al-Kabir, "ikatlah ilmu dengan tulisan" dan "keindahan tulisan adalah warisan kamu. Ia adalah salah satu kunci pencaharian."

Di sinilah hasrat kaum Muslimin untuk memperelok tulisan Alquran menjadi modal dasar bagi pengembangan kaligrafi Arab.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”

(QS. At-Tahrim ayat 8)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement