REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) mulai tahun ini hingga 2019 menargetkan menambah 110 ribu sambungan gas bumi untuk rumah tangga di berbagai daerah. Selain menambah jaringan rumah tangga, PGN juga akan menambah panjang pipa gas bumi mulai 2016-2019 sepanjang lebih dari 1.680 kilometer (km).
Direktur Utama (Dirut) PGN Hendi Prio Santoso mengatakan saat ini panjang pipa gas PGN lebih dari 6.980 km. Jumlah ini, menurutnya setara dengan 76 persen pipa gas bumi hilir di Indonesia.
"Selain membangun pipa gas, PGN juga akan mengembangkan mini LNG system untuk Indonesia bagian tengah dan timur, serta memperbanyak jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) untuk transportasi darat. Tahun ini sampai 2019 kami akan membangun SPBG sebanyak 60 unit," terang Hendi di Jakarta, Rabu (16/3).
Hendi menjelaskan, dengan penambahan berbagai infrastruktur tersebut, mulai dari panjang pipa gas, pengembangan mini LNG system, penambahan jumlah pelanggan rumah tangga hingga SPBG, akan meningkatkan kemampuan pemanfaatan gas bumi nasional sebanyak 1.902 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
"Dengan volume tersebut, akan menciptakan penghematan bagi pelanggan PGN sebesar Rp 110,9 triliun. Tahun 2015 lalu dari penyaluran gas bumi PGN kepada pelanggan, menciptakan penghematan bagi nasional sebesar Rp 88,03 triliun per tahun," jelas Hendi.
Dengan pengalaman PGN selama ini dalam mengembangkan infrastruktur gas bumi dan mengelola gas bumi bagi rumah tangga, pemerintah memberikan kepercayaan kepada PGN untuk mengelola jaringan gas bumi yang dibangun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Pemerintah menugaskan PGN untuk mengelola 43.337 sambungan rumah tangga di 11 kota/kabupaten. Selain itu pemerintah juga menugaskan PGN untuk membangun 49 ribu jaringan gas rumah tangga. Sehingga nantinya pelanggan gas rumah tangga PGN menjadi lebih dari 309.300 rumah tangga.