Rabu 16 Mar 2016 15:47 WIB

Ani Yudhoyono Nyapres, Pengamat: Demokrat Krisis Figur

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan istri Ani Yudhoyono, saat meninjau pameran foto peringatan HUT Demokrat ke-14 di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/9). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan istri Ani Yudhoyono, saat meninjau pameran foto peringatan HUT Demokrat ke-14 di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/9). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pengamat politik dari Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, Edi Indrizal menilai langkah yang diambil Partai Demokrat untuk mempersiapkan Kristiani Herrawati alias Ani Yudhoyono sebagai calon presiden 2019 karena partai tersebut krisis figur.

"Berdasarkan sejumlah survei Demokrat kesulitan menampilkan figur yang kuat untuk menjadi calon presiden itulah sebabnya dimunculkan nama Ani Yudhoyono," katanya, Rabu (16/3).

Menurutnya tidak ada yang luar biasa dengan langkah yang diambil Partai Demokrat ini, belajar dari pengalaman sebelumnya politik di Tanah Air ditandai dengan adanya beberapa pihak yang mencoba membangun dinasti.

"Akan tetapi tidak semua politik dinasti tersebut dapat terwujud apalagi pada tingkat nasional," ujarnya.

Ia menilai faktor ketokohan seorang figur cukup penting dalam pemilu presiden, namun masih sulit bagi Ani untuk menyaingi tokoh yang pernah ikut pilpres lalu seperti Jokowi dan Prabowo Subianto.

"Apalagi jika hanya mengandalkan nama SBY jelas tidak memadai, pengalaman sebagai pejabat, politisi atau pimpinan pada organisasi sosial tergolong minim untuk jadi modal politik Ani Yudhoyono sebagai calon presiden," jelasnya.

Ia mengingatkan secara gender preferensi masyarakat dalam menentukan pilihan masih tradisional karena itu berat bagi perempuan bisa menang pemilu presiden.

Jika ada yang membandingkan dengan Hilary Clinton istri dari mantan presiden Amerika Serikat Bill Clinton yang juga mencalonkan diri sebagai presiden ia melihat terjadi perbedaan konteks.

"Hilary tidak sekadar istri Clinton tapi pernah jadi Menteri Luar Negeri, jabatan yang jauh lebih bergengsi dibandingkan wakil presiden," katanya lagi.

Sebagai Menteri Luar Negeri Hilary relatif sukses ditambah latar sebagai politisi, pengacara serta masyarakat Amerika yang telah menganut kesetaraan gender, ujarnya.

Ia menambahkan ini lebih tepat sebagai langkah sementara yang paling realistis Partai Demokrat sambil terus menjalani dinamika politik yang akan terus berlangsung.

Sebelumnya politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan partainya berencana mengusung Ani Yudhoyono sebagai calon presiden pada pemilu 2019. Anggota Komisi III itu menuturkan banyak rakyat Indonesia yang masih ingin dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono.

Ia menambahkan, saat partainya mengadakan temu rakyat di beberapa kota (Tour de Java) banyak yang meminta agar SBY kembali mencalonkan diri sebagai presiden.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement