Rabu 16 Mar 2016 15:51 WIB

Tito Bantah Pilih Gunakan Kekerasan dalam Penanggulangan Terorisme

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bayu Hermawan
Irjen Polisi Tito Karnavian mengikuti upacara pengucapan sumpah jabatan sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/3).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Irjen Polisi Tito Karnavian mengikuti upacara pengucapan sumpah jabatan sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Tito Karnavian membantah anggapan yang menyebut bahwa ia akan mengedepankan hard approach (kekerasan), dalam menangani terorisme di Indonesia.

​"Itu tidak benar. Karena apa yang kita lakukan tidak hanya kegiatan-kegiatan hard approach. Tapi banyak sekali kegiatan-kegiatan soft approach," katanya di Istana Merdeka, Rabu (16/3).

Menurutnya, pendekatan-pendekatan lunak yang sudah dilakukan antara lain melakukan bedah rumah keluarga pelaku terorisme, memberikan beasiswa pendidkan dan melakukan banyak dialog. Hanya saja, kata dia, hal tersebut tak banyak mendapat pemberitaan media.

Tito memastikan BNPT di bawah kepemimpinannya akan tetap mengedepankan pendekatan dengan cara lunas. Dalam melakukan hal ini, kata dia, BNPT perlu bekerjasama dengan semua pihak, mulai dari pemerintah sampai masyarakat umum.

"Kunci utamanya adalah bagaimana meyakinkan semua stakeholder untuk duduk bersama membuat program-program yang lebih kontekstual dan sistematis.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement