Rabu 16 Mar 2016 16:28 WIB

'Kaderisasi Demokrat Mengalami Kemunduran Jika Calonkan Ani di Pilpres'

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bayu Hermawan
Pengamat politik Unpad, Muradi.
Foto: Ist
Pengamat politik Unpad, Muradi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar bakal dicalonkannya Ani Yudhoyono sebagai Capres di Pilpres 2019 tengah menjadi perhatian masyarakat. Hal tersebut berhembus kencang pascamunculnya foto Ani dengan tulisan "Calon Presiden Partai Demokrat 2019. Lanjutkan".

Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Muradi mengatakan pada dasarnya sah-sah saja jika Partai Demokrat mengusung wanita bernama lengkap Kristiani Herrawati itu.

Menurutnya munculnya nama istri Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut bukanlah hal baru di dunia politik Tanah Air. Namun dia menyarankan Demokrat sebagainya menyasar kader-kader muda seperti Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).

"Kalau benar nama Bu Ani yang diusung maka dalam konteks kaderisasi, Demokrat mengalami kemuduran jauh," ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (16/3).

Jika benar Ani yang akan mewakili Demokrat di Pilpres dua tahun mendatang, maka Demokrat harus menyiapkan hal menarik bagi pemilih. Pasalnya pemilih membutuhkan hal-hal baru yang lebih segar.

"Saya bukan meragukan kapasitas Bu Ani. Namun melihat usia Bu Ani sekarang, sebaiknya Demokrat mengusung nama-nama baru," katanya.

Demokrat harus melakukan kaderisasi. Menurut dia, kaderisasi Demokrat gagal apabila mencalonkan Ani. Muradi menyarankan SBY dan Ani cukup menjadi orang di belakang layar partai politik seperti Megawati Soekarnoputri. Apabila Ani bertarung di Pilpres, maka dia akan mengalami kesulitan kontestasi melawan calon pejawat (incumbent) Joko Widodo.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement