Rabu 16 Mar 2016 16:37 WIB

Warga Korban Banjir Diimbau Waspadai Leptospirosis

Ilustrasi.
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mengimbau warga yang menjadi korban luapan air Sungai Winongo dan Code akhir pekan lalu mewaspadai potensi merebaknya penyakit leptospirosis.

"Mungkin saja ada tikus yang membawa bakteri leptospira naik ke permukiman penduduk karena rumahnya di tepi sungai tersapu banjir dan kemudian menularkan bakteri itu ke manusia," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Fita Yulia di Yogyakarta, Rabu (16/3).

Warga di bantaran sungai diminta tetap menjaga kebersihan lingkungan dan selalu menggunakan alat pelindung diri saat membersihkan lingkungan guna mengantisipasi penularan bakteri leptospira yang dimungkinkan berada dalam kencing tikus.

"Bakteri leptospira bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama di daerah lembab. Oleh karena itu, kebersihan lingkungan perlu terus dijaga," katanya.

Warga yang mengalami berbagai gejala seperti demam tinggi, pegal-pegal terutama di daerah betis diminta segera memeriksakan diri ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.

"Jangan sampai ditunda karena masa penularan bakteri ini sangat cepat. Hitungannya jam. Jika sampai terlambat ditangani bisa menyebabkan kematian," katanya.

Pada tahun lalu, terdapat enam kasus leptospirosis di Kota Yogyakarta yang dialami warga Gondomanan, tiga di antaranya meninggal dunia. "Tahun ini, belum ada laporan mengenai kasus leptospirosis. Mudah-mudahan tidak ada," katanya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta Prie Mahdayanti mengatakan, sudah ada satu suspect leptospirosis di puskesmas tersebut.

"Pasien sudah ditangani dan kami masih terus melakukan pengujian laboratorium untuk memastikan apakah pasien tersebut benar-benar terserang leptospirosis atau tidak," katanya.

Senada dengan Fita, Prie juga meminta warga untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat apabila mengalami berbagai gejala seperti demam tinggi, pegal-pegal dan memiliki riwayat luka. Bakteri leptospira bisa masuk melalui luka.

Ia mengatakan, survelillance sudah melakukan koordinasi dengan warga di sekitar tempat tinggal suspect leptospirosis agar terus meningkatkan kewaspadaan karena potensi penularan penyakit tetap ada.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement