REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Tiga dosen universitas ditahan pada Selasa (15/3) atas tuduhan propaganda teroris. Akademisi Inggris telah diinterogasi polisi sejalan dengan layanan keamanan negara menindak pemberontak Kurdi.
Bertindak atas permintaan jaksa penuntut umum, pengadilan di Istanbul seperti diberitakan kantor berita Dogan, memerintahkan penahanan seorang profesor di Universitas Bogazici Esra Munger, profesor di Universitas Fine Arts Muzaffer Kaya dan Kivanc Ersoy yang mengajar di Universitas Nisantasi.
Secara terpisah, dosen Inggris di Universitas Bilgi Chris Stephenson diinterogasi polisi. Seperti diberitakan kantor berita pro-pemerintah Anatolia, ia diinterogasi setelah diduga membagikan selebaran yang menyerukan perayaan tahun baru Kurdi pada 21 Maret.
Paa Januari, sebuah petisi untuk perdamaian ditandatangani oleh 1.200 intelektual Turki dan asing. Mereka mengutuk 'pembantaian' yang diduga dilakukan pasukan keamanan dalam operasi terhadap pemberontak Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di beberapa kota.
Petisi tersebut memicu kemarahan Presiden Recep Tayyip Erdogan yang menyebut akademisi jatuh ke dalam 'lubang pengkhianatan'.
"Dalam negara hukum seperti Turki yang disebut akademisi menargetkan kesatuan bangsa kita tidak memiliki hak istimewa untuk melakukan kejahatan. Mereka tidak memiliki kekebalan," katanya," kata dia dilansir Middle East Online, Rabu (16/3).
Baca juga: Kesaksian Sri Rahayu Soal Kekejaman ISIS di Raqqa