Rabu 16 Mar 2016 17:28 WIB

Usut Pencurian Kabel, Polda Metro Jaya Periksa PLN

Tersangka melakukan proses rekontruksi pencurian kabel di gorong-gorong di kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (15/3).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Tersangka melakukan proses rekontruksi pencurian kabel di gorong-gorong di kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Penyidik Polda Metro Jaya memeriksa saksi dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) guna mendalami kasus pencurian kabel yang menyumbat saluran air di sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

"Pemeriksaan PT PLN hari ini untuk mendalami tindak pidana pencurian kabelnya," kata Kepala Subdirektorat Tindak Pidana Korupsi Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Ferdi Iriawan saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Ferdi menuturkan pemeriksaan terhadap PT PLN guna memastikan pemilik jaringan kabel yang dicuri pelaku itu karena sejauh ini belum diketahui.

Penyidik juga telah memeriksa saksi dari Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat dan Bina Marga pada Selasa (15/3) kemarin.

Selanjutnya, polisi akan memeriksa saksi dari PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) pada Kamis (17/3).

Penyidikan tersebut terkait dengan pengembangan kasus pencurian kabel dengan meringkus enam tersangka.

Tim Khusus pimpinan Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Mujiyono menangkap empat pelaku di sekitar Kemayoran, Jakarta Pusat.

Sedangkan dua tersangka diamankan di Rumah Tahanan Salemba, Jakarta Pusat, dengan status sebagai terpidana kasus pembobolan rumah kosong.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement