REPUBLIKA.CO.ID,JAYAPURA -- Kepolisian Daerah Papua menambah personel di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak untuk bergabung dengan aparat keamanan di daerah tersebut pascapenembakan yang menewaskan empat pekerja proyek pembangunan jalan.
Pengiriman anggota Brimob dilakukan untuk memperkuat dan membantu pengamanan di kawasan itu pascapenyerangan karyawan PT Jayapura Pasifik Permai yang menewaskan empat dari tujuh karyawannya yang terjadi Selasa (15/3) di Kampung Agengeng, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak.
"Memang betul pagi tadi sudah dikirim 35 anggota Brimob dari Kotaraja untuk memperkuat pasukan yang ada sehingga saat ini tercatat sebanyak 75 anggota yang terdiri dari polisi dan TNI," kata Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw di Jayapura, Rabu.
Ia mengatakan polisi akan melakukan pengejeran mengingat kelompok yang melakukan penyerangan itu sudah sering menyerang warga masyarakat termasuk polisi.
"Aksi yang mereka lakukan sudah tidak bisa ditolelir sehingga kami akan melakukan pengejaran dan menangkap kelompok kriminal bersenjata," kata Waterpauw.
Menurutnya, aksi brutal yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata itu sebetulnya sudah tidak mendapat tempat di hati masyarakat seperti halnya warga Sinak, namun karena kelompok memiliki senjata api maka masyarakat tidak berani melawan secara spontan.
Karena itu pihaknya meminta dukungan dari masyarakat serta para tokoh termasuk tokoh agama agar upaya pengejaran dan penangkapan terdapat kelompok bersenjata dapat terlaksana.
Menyinggung tentang pembinaan, Kapolda Papua mengaku aparat keamanan sudah berupaya melakukan pembinaan namun masih ada kelompok yang terus berupaya memperlihatkan eksistensinya dengan menyerang masyarakat atau aparat keamanan seperti yang dilakukan kelompok Yambi.
Sehingga aparat keamanan akan melakukan penangkapan khususnya terhadap mereka yang terlibat langsung dalam aksi penyerangan, kata Waterpauw.
Aksi penyerangan menyebabkan empat orang meninggal yakni Andi, Anis, Daud dan David.