REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana M Zainudin mengatakan terkait meledaknya tabung oksigen sekitar pukul 14.00 Wib, Senin (16/3) masih dalam penyelidikan.
"Namun tim investigasi dari polda, pomal, dan beberapa dokter sedang melakukan investigasi," kata dia, Rabu (15/3).
Zainudin menuturkan penyebab ledakan di salah satu ruangan gedung Hiperbaric belum dapat disimpulkan. Sementara itu pihak berwenang sedang memeriksa para saksi untuk dimintai keterangan. Sampai saat ini, tim telah memeriksa beberapa saksi, dari operator center, keluarga, dan beberapa orang lainnya.
"Jadi meledaknya tanki masih belum ada perkembangan," kata dia.
Menurut pemantauan Republika, suasana Rumah Sakit (RS) Mintoharjo masih ramai seperti biasanya di lobi utama rumah sakit. Namun suasana berbeda terlihat di gedung Hyperbaric Center usai meledak.
Terlihat garis kuning polisi menutupi pintu utama gedung tersebut. Para anggota TNI berseragam loreng terlihat tengah berjaga. Kemudian mereka mengatakan tidak memperbolehkan seorang pun memasukinya.
Sejumlah staf dari kalangan TNI, terlihat tengah melakukan rapat terkait meledaknya tanki oksigen yang menewaskan empat orang.
Keempat orang yang meninggal tersebut :
Sulistyo (54) merupakan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Pusat.
Inspektur Jenderal Polisi (Purn) Abubakar Nataprawira (65) yang beralamat di Vila Permata Gading, Jakarta Utara.
Edi Suwandi (67) yang beralamat di Pondok Jingga, Bekasi.
Dimas (28) yang beralamat di Pondok Jingga, Bekasi.