Kamis 17 Mar 2016 11:53 WIB

Investor Cina Lirik Investasi Pengolahan Sagu di Papua

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Pembuatan tepung sagu tradisional
Foto: Wikipedia/Wibowo Djatmiko
Pembuatan tepung sagu tradisional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, investor Cina berminat untuk membangun pabrik pengolahan sagu di Papua dengan nilai investasi sebesar RMB 400 juta dan menyerap 1.500 tenaga kerja. Minat investasi tersebut bernilai strategis karena tergolong padat karya dan dibangun di luar Jawa.

"Minat investasi ini positif, karena berperan penting dalam pengembangan Papua," ujar Franky di Jakarta, Kamis (17/3).

Franky menambahkan, pabrik pengolahan sagu yang akan dibangun tersebut memiliki kapasitas 60 ribu ton dan sekitar 80 persen dari kapasitas akan ditujukan untuk ekspor. Menurutnya, dengan orientasi ekspor ini maka akan menambah nilai strategis proyek untuk Indonesia.

Selain melirik investasi pengolahan sagu, investor asal negeri Tirai Bambu tersebut juga akan membangun pabrik pengolahan kayu seluas 100 ribu meter kubik dan pembangkit listrik tenaga biomassa dengan kapastias 6 MW. Menurut Franky, pembangkit listrik tersebut akan menggunakan 45 ton boiler dan digunakan untuk kepentingan sendiri dalam rangka mendukung usahanya tersebut.

Sementara itu, Deputi Bidang Perencanaaan Penanaman Modal BKPM Tamba Hutapea mengatakan, para delegasi investor Cina tersebut telah tiba di Papua dan bertemu dengan Badan Penanaman Modal PTSP Jayapura. Para investor tersebut direncanakan akan mengunjungi Kabupaten Sarmi untuk meninjau secara langsung potensi sagu dan perikanan.

"Tahun ini kami akan fokus mengunjungi 10 provinsi di Cina untuk menjaring minat investasi Cina ke Indonesia," ujar Tamba.

Berdasarkan data BKPM, nilai investasi Cina pada Januari-Februari sudah mencapai 3,2 miliar dolar AS. Cina berada di peringkat ketiga daftar negara teratas asal komitmen investasi yang masuk ke Indonesia di bawah Amerika Serikat, dan Singapura.

Baca juga: Perjanjian Perdagangan Indonesia-Australia Kembali Aktif

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement