REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebagian lahan pertanian di Kota Sukabumi telah dimasukkan dalam program asuransi usaha tani padi (AUTP).
Di mana, nantinya para petani bisa mendapatkan ganti rugi bila lahan pertaniannya mengalami gagal panen akibat serangan hama maupun bencana alam.
"Program ini untuk melindungi para petani terutama ketika gagal panen," ujar Sekretaris Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kota Sukabumi Ate Rahmat kepada wartawan Kamis (17/3).
Untuk tahap awal petani yang ikut asuransi pertanian baru mencapai sepuluh kelompok tani dengan luasan sekitar 94 hektare.
Targetnya ujar Ate, jumlah lahan yang diasuransikan mencapai 500 hektare. Saat ini pemkot masih melakukan tahapan sosialisasi kepada para petani di lapangan terkait program asuransi pertanian yang digulirkan pemerintah pusat tersebut.
Harapannya, tahun ini luasan lahan petanian yang dapat diasuransikan mencapai target. Ate mengatakan, pemkot memberian bantuan subsidi kepada petani dalam membayarkan premis asuransi.
Seharusnya, para petani membayarkan premi sebesar Rp 180 ribu per hektare per musim tanam. Namun, karena ada subsidi dari Pemkot Sukabumi maka petani hanya membayar premi Rp 36 ribu per hektare per musim tanam. Pasalnya ujar Ate, pemkot menanggung beban biaya Rp 144 ribu per hektare per musim tanam.
Jika nanti terjadi gagal panen ungkap dia, maka petani akan menerima ganti rugi sebesar Rp 6 juta. Sehingga para petani tidak lagi dihantui mengalami kerugian besar akibat lahan pertaniannya gagal panen akibat berbagai faktor.
Di sisi lain kata Ate, pada musim panen kali ini pihaknya mengerahkan petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) dalam menyerap hasil panen para petani.
"Sesuai dengan program pemerintah, maka PPL dikerahkan untuk menyerap gabah yang harganya di bawah harga pembelian pemerintah (HPP)," ujar dia.
Saat ini HPP gabah kering panen (GKP) di tingkat petani mencapai Rp 3.700 per kilogram. Porgram ini akan membantu para petani yang dikhawatirkan mengalami kerugian akibat anjloknya harga gabah di musim panen raya.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam kunjungannya ke Sukabumi beberapa hari lalu mengatakan, pemerintah daerah harus siap menjalankan program asuransi pertanian.
"Tahun ini merupakan tahun pertama dan ada satu juta hektare yang diasuransikan," terang dia.
Namun kata Amran, ia berharap klaim asuransi tersebut tidak terbelanjakan hingga satu juta hektare. Namun, untuk kawasan yang dilanda bencana seperti Tuban Jawa Timur langsung diberikan bantuan berupa traktor dan benih gratis untuk menggantikan kerugian petani.