REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Ribuan rakyat Brasil turun ke jalan untuk protes penempatan mantan presiden Luiz Inacio 'Lula' da Silva di posisi pemerintahan, Kamis (17/3). Mereka mengkritik keras keputusan presiden Brasil Dilma Rousseff menunjuknya jadi kepala staf pemerintahan pada Rabu (16/3).
Polisi mengatakan ada sekitar 5.000 orang berunjuk rasa dekat istana kepresidenan di Brasilia. Ribuan lainnya turun ke jalanan Sao Paulo. Sebanyak 5.000 orang lainnya demo di Porto Alegr. Protes ini sudah diramaikan sejak Ahad lalu dan merata di sekitar 18 wilayah Brasil.
Partai Lula dan Rousseff, Partai Pekerja dinilai akan meninggalkan citra buruk sepanjang masa karena kongkalikong dalam skandal korupsi. "Komedi dan tragedi terjadi bersamaan. Memalukan!," kata kolumnis dan penulis asal Rio De Janeiro, Luiz Simas.
Ketegangan sempat terjadi ketika polisi menggunakan bubuk merica dan senjata listrik ketika pengunjuk rasa mencapai Kongres. Baku hantam juga dilaporkan terjadi di Sao Paulo antara polisi dan pengunju rasa. Penduduk pro-Lula juga ikut dalam unjuk rasa ini. Mereka melindungi rumah Lula di luar Sao Paulo.
Kejaksaan mendakwa Lula dengan tuduhan pencucian uang dan penipuan terkait perusahaan minyak negara, Petrobas. Penyelidikan berkelanjutan telah meluas hingga mencapai kepemimpinan tertinggi Brasil. Lula menyangkal tuduhan tersebut.
Baca juga, Polisi Brasil Geledah Rumah Mantan Presiden.