Kamis 17 Mar 2016 17:40 WIB

Warga Sukabumi Harap Jembatan Rusak Segera Diperbaiki

Rep: Riga Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Jembatan Rusak. Ilustrasi
Foto: pixabay
Jembatan Rusak. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Rusaknya jembatan di sejumlah titik di Kabupaten Sukabumi menyebabkan aktivitas warga menjadi terganggu. Khususnya, dalam distribusi kebutuhan hidup sehari-hari yang terhambat dengan terputusnya sarana jembatan.

Salah satunya dirasakan warga di Kampung Cipiit RT 04 RW 06 Desa Bojong Sari, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi. Aktivitas warga di sana menjadi terhambat sejak jembatan satu-satunya yang ada di sana terbawa arus sungai yang meluap sepekan yang lalu.

Salah seorang warga Bojong Sari Nyalindung, Samsiah (30 tahun) mengatakan, ketersediaan bahan makanan pokok terutama beras sudah mulai berkurang dibandingkan sebelumnya.

"Sejak jembatan roboh, warga sulit untuk memperoleh beras dan yang lainnya,’’ terang dia kepada wartawan Kamis (17/3).

Menurut Samsiah, untuk memperoleh pasokan sembako warga harus melintasi jembatan yang rusak tersebut. Hal ini dikarenakan tidak ada lagi jalan alternatif.

Ketua RT 04 Hermawan menuturkan, saat ini warga terpaksa menyeberangi aliran sungai untuk bisa ke kampung di seberang. "Khusus anak-anak, mereka diantar oleh orangtuanya untuk menyeberang,’’ cetus dia.

Jumlah warga Kampung Cipiit mencapai sebanyak 40 kepala keluarga (KK).Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi berupaya memperbaiki sebanyak sembilan jembatan yang mengalami kerusakan.

Jembatan tersebut rusak karena diterjang banjir bandang dan longsor pada beberapa hari lalu.

"Ada sembilan jembatan rusak yang harus segera diperbaiki," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Usman Susilo.

Rinciannya, sebanyak empat jembatan di Kecamatan Jampang Tengah, empat di Nyalindung, dan satu jembatan di Gunungguruh.Menurut Usman, rusaknya jembatan menyebabkan warga kesulitan untuk bisa menyeberang atau melintasi sungai.

Dampaknya, untuk sementara waktu ada warga yang terpaksa melintas sungai dengan terjun ke aliran air. Selain itu ada warga yang secara swadaya membangun jembatan darurat untuk bisa melalui aliran sungai.

Usman mengatakan, upaya perbaikan jalan ini harus mendapatkan prioritas. Langkah itu untuk mencegah terisolasinya warga dari dunia luar.  Selain merusak jembatan, ungkap dia, bencana juga merusak tiga saluran irigasi dan tiga saluran air bersih di beberapa kecamatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement