REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti mengatakan, lawan politik Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebaiknya menghadapi persaingan menjelang Pilgub DKI dengan adu ide.
"Tantang Ahok dengan adu ide. Jangan melawan pakai isu SARA yang sudah terbukti tidak mempan pada (pilkada) 2012," kata Ray ketika ditemui dalam sebuah diskusi publik di Jakarta, Kamis (17/3).
Siapapun lawan politik Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 nanti, menurut Ray, sudah seharusnya memunculkan gagasan dan program yang melebihi pejawat. "Misalnya, pemerintahan Ahok selama ini dianggap hanya menyenangkan kelompok menengah ke atas. Untuk melawannya maka harus muncul tokoh baru yang mampu menyenangkan semua kelompok masyarakat," kata Ray.
Contoh lainnya adalah mengenai isu reklamasi. "Partai-partai politik tidak mempunyai sikap tentang reklamasi. Nah, pesaing Ahok bagaimana? Harus ada sikap," ucap Ray.
Dia juga mengatakan agar partai-partai politik segera mengumumkan pesaing bagi Ahok. Sikap partai yang mengumumkan pengusungan calon kepala daerah di menit-menit akhir merupakan salah satu alasan mengapa Ahok memilih jalur perseorangan.
"Ahok independen karena perilaku partai yang sering menentukan mengusung di last minute. Parpol sebaiknya segera mengumumkan tokoh pesaing Ahok yang mampu menyainginya," kata dia.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan jumlah calon yang muncul di Pilkada DKI Jakarta, Ray memprediksi tiga pasangan.
"Dugaan saya tiga (calon kepala daerah) yang akan bersaing," ucap Ray.