REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mencatat 500 rumah penduduk terendam akibat banjir dari luapan Sungai Citanduy dan Cikidang, Kecamatan Sukaresik, Tasikmalaya, Kamis (17/3).
"Banjir luapan Sungai Citanduy dan Cikidang telah merendam sekitar 500 rumah, yang terdiri dari 633 keluarga," kata Kepala BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Kundang Sodikin melalui telepon seluler, Kamis (17/3).
Ia menuturkan bencana banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Cikidang kemudian airnya meluap masuk ke pemukiman warga Desa Tanjungsari, sekitar pukul 05.00 WIB.
Bencana tersebut, kata dia, tidak menimbulkan korban jiwa, hanya kerugian materi dan banyak warga yang memilih bertahan di rumahnya masing-masing.
"Meskipun banyak warga yang bertahan BPBD tetap menyediakan tempat pengungsian, terus memasok air bersih dan makanan," katanya.
Kepala Seksi Pengelolaan Jaringan Sumberdaya Air (PJSA) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, Heru Supriatna menambahkan telah menerjunkan tim survei untuk mengetahui penyebab banjir tersebut.
Laporan sementara, kata dia, karena adanya tanggul yang jebol sehingga air masuk pemukiman penduduk dan areal persawahan. "Kita sudah menurunkan tim survei untuk mengetahui penyebab banjir untuk selanjutnya diperbaiki," katanya.
Ia mengatakan daerah tersebut seringkali dilanda banjir karena adanya penyempitan dan pendangkalan Sungai Citanduy dan Cikidang.
Akibatnya, kata dia, air mudah meluap ketika hujan deras mengguyur di kawasan hulu sungai. "Sungai di sana sudah terjadi pendangkalan, ketika terjadi hujan besar air sungai akan meluap," katanya.