REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengemukakan aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah itu sejak 2009 telah menewaskan 111 orang.
"Korban yang meninggal akibat kekerasan oleh KKB itu bukan saja berasal dari anggota polisi maupun TNI, tetapi juga warga sipil," katanya di Jayapura, Kamis (17/3).
Dia mengatakan, selama periode tersebut tercatat 226 kasus penyerangan hingga menyebabkan 229 orang luka-luka. KKB yang saat ini aktif melakukan aksi penyerangan, baik kepada warga sipil mau pun aparat keamanan adalah kelompok Yambi yang dipimpin Lekagak Telenggen.
Jenderal polisi berbintang dua itu menambahkan, kelompok tersebut selain memiliki anggota cukup banyak juga senjata yang dimiliki. Menurut dia, Yambi sendiri masuk dalam wilayah Kabupaten Puncak Jaya. Namun aksi yang dilakukan kelompok bersenjata juga dilakukan di daerah sekitarnya, termasuk di wilayah Kabupaten Puncak dan Kabupaten Lanny Jaya.
"Akibat seringnya melakukan aksi kekerasan, menyebabkan pembangunan di wilayah itu mengalami hambatan.
Bahkan untuk mencari anak-anak agar dapat direkrut menjadi anggota polisi, kami mengalami kesulitan karena anak-anak itu tidak bersekolah dan tidak bisa membaca dan menulis," katanya.
Kapolda Papua mengaku sangat prihatin dengan kondisi seperti ini. Dia berharap agar tindak kekerasan tidak lagi terjadi dan pembangunan dapat dilaksanakan. "Karena masyarakat sendiri yang akan merasakan hasilnya, termasuk pembangunan jalan," kata Paulus Waterpauw.